Naskah Tari Giring-Giring
Tari adalah gerak tubuh secara berirama
yang dilakukan di tempat
dan waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan
pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan
penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari
gerakan sehari-hari seperti berlari,
berjalan,
atau bersenam.
Tari adalah gerakan-gerakan dari
seluruh anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang
sesuai dengan maksud dan tujuan dalam tari. Di sisi lain, tari juga sebagai
suatu desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan berupa
gerak-gerak ritmis.
Tari juga bisa di katakan sebagai ekspresi perasaan manusia yang di ubah
oleh imajinasi dan di beri bentuk oleh media gerak sehingga menjadi bentuk
gerak yang simbolis sebagai ungkapan si penciptanya. Demikian pula adanya yang
memandang tari sebagai latihan – latihan untuk mengembangkan kepekaan akan rasa
gerak dan irama. Sesuatu hal yang terpenting dalam memahami karya tari
adalah keindahan. Keindahan dalam seni tari di sebut dengan Estetika. Apresiasi
karya tari di pandang dari sudut pandang estetika bentuk dan estetika isi
mampu menyusun karya tari sederhana.
Sampit
sebagai Ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu kota
terpenting di Provinsi kalimantan Tengah. Di samping karena secara ekonomis
merupakan daerah kabupaten yang relatif maju juga karena terletak di posisi
yang strategis. Dilihat dari peta regional Kalimantan Tengah, kota Sampit
sebelumnya terletak di tengah-tengah dan ini menyebabkan posisinya sangat
strategis.
Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Kotawaringin Timur yang ke-60,
pada tanggal 7 Januari 2013 pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memecahkan
rekor muri “Tari Giring-Giring” secara massal. Oleh karena itu, penulis
mempersembahkan naskah tari dan Tarian Giring-Giring sebagai salah satu tarian
khas dari Kabupaten Kotawaringin Timur.
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN
Motto
tarian giring-giring adalah lupakanlah masalahmu sejenak, dan bergembiralah
bersama-sama. Tarian ini dipersembahkan dalam menyambut tamu yang datang dan ditemukan di acara kegembiraan seperti
pesta panen, hajatan, acara adat, dan festival budaya di Kalimantan Tengah.
PROSES
GARAPAN
2.1 Proses Pencarian Ide
Proses
pencarian ide dari lingkungan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur.
2.2 Ide Garapan
Pengambilan
ide garapan berasal dari kehidupan sosial masyarakat dayak khususnya Kabupaten
Kotawaringin Timur dan merupakan kegembiraan dan rasa senang masyarakat dengan cara menari
dan memainkan tongkat sebagai media menarinya
2.3 Alasan Memilih Judul
Pada tanggal 7 Januari 2013 pemerintah Kabupaten
Kotawaringin Timur memecahkan rekor muri “Tari Giring-Giring” secara massal dan
tarian ini merupakan tarian yang mengekspresikan
kegembiraan dan rasa senang masyarakat dengan cara menari dan memainkan tongkat
sebagai media menarinya.
BENTUK
SAJIAN
3.1 Tema:
“GEMBIRA”
3.2 Sinopsis
“
TARI GIRING-GIRING”
Tarian ini merupakan tarian yang
mengungkapkan kegembiraan dan rasa senang masyarakat Kalimantan khususnya
Kalimantan Tengah adalah menari tari Giring-giring. Awal mulanya Tari
giring-giring merupakan tarian yang berasal dari suku dayak Ma’anyan dan
dipopulerkan oleh suku tersebut. Lalu berkembang di daerah Kalimantan Tengah.
Giring-giring atau bahasa masyarakat kalimantan adalah gangerang merupakan
bambu yang berisi biji piding.
Hal itu disimbolkan dengan cara
menari tari giring-giring yaitu menghentakkan satu tongkat Gantar yang dipegang
tangan kiri ke lantai sedangkan tangan kanan memegang bambu yang berisi kerikil
serta di goyangkan agar tercipta bunyi yang khas. Kaki-kaki penari mengikuti
irama musik bergerak maju mundur. Ketepatan tangan dan kaki yang bergerak
bersamaan merupakan bagian yang unik dan menjadi perhatian penonton dari
tari giring-giring.Benda yang dibawa oleh penari yaitu
bambu tipis (telang) berisi biji “piding” dan digoyangkan sehingga
menciptakan nada yang ritmis adalah giring-giring. Nama benda giring-giring
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tarian ini sehingga dinamakan tari
Giring-Giring.
3.3 Skenario
Tarian ini dilakukan dngan
menggunakan tongkat giring-giring dengan pemain umumnya berjumlah sekitar 10
orang.
3.4 Deskripsi Gerak dan Pola Lantai
DESKRIPSI
Hitungan
|
Gerakan
|
8x8
4x8
|
Manasai
|
4x8
|
Menyamping
|
3x8
|
Tangan naik turun
|
4x8
|
Tangan dan Kaki
menyilang
|
POLA
LANTAI
Pola 1 Pola
2
![]() |
||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
|||||||||||||||||

![]() |
||||||||||||
![]() |
||||||||||||
![]() |
||||||||||||
![]() |
||||||||||||
![]() |
![]() |
|||||||||||
![]() |


![]() |
![]() |
||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||||
Pola 7
![]() |
|||||||||
![]() |
![]() |
||||||||
![]() |
![]() |
Keterangan:
-
Bulat Perempuan
-
Segitiga Laki-laki
3.5 Iringan Tari
Peralatan
musik yang digunakan untuk tarian ini adalah :
3.5.1
Tangkanung
(terbuat dari logam), Salung (terbuat dari bambu), Gamang, yaitu suatu alat bunyi yang terdiri dari
lima buah yang membentuk 5 bunyi nada yang berbeda.
3.5.2
Gandrang, yaitu suatu alat berbentuk tabung dengan
salah satu sisinya ditutup dengan kulit binatang kering yang kuat. Alat ini
dipukul dengan tangan (katebung) dan dipukul dengan bilah kayu
kecil (karempet).
3.5.3
Agung, yaitu suatu alat yang berbentuk gong.
3.6 Rias Busana
Pakaian yang digunakan dalam tarian ini
adalah :
3.6.1
Pidannang, yaitu celana yang terbuat dari kulit
kayu (kayu keang), penari laki-laki menggunakan ukuran dari
pinggang sampai bawah lutut, sedangkan penari perempuan menggunakan ukuran dari
dada sampai bawah lutut.
3.6.2
Lawung, yaitu topi yang dipakai oleh penari
laki-laki, sedangkan penari perempuan menggunakan paringit wundrung (janur)
3.6.3
Sarammen, yaitu kalung yang terbuat dari untaian
taring-taring binatang.
3.7 Properti dan Setting
Peralatan
yang digunakan untuk tarian ini adalah :
3.7.1
Giring-giring, yaitu bahan yang terbuat dari bambu
sebanyak satu sampai dua buku, yang diisi dengan biji-bijian yang keras (diki
piding) agar jika digoyang maka akan menimbulkan bunyi. Bambu tersebut
disatukan dengan kayu kecil yang lurus (berdiamater sekitar 3 cm) sebagai
tempat pegangannya. Pada ujung kayu tersebut diikat dengan rumbai-rumbai.
Giring-giring ini digunakan dengan cara memegang dan menggoyangnya dengan
pergelangan tangan dan berada pada jepitan ujung jari sejajar lantai.
3.7.2
Gantar
(tongkat), yaitu suatu
bahan yang terbuat dari kayu kecil yang lurus (berdiamater sekitar 3 cm),
digunakan tegak lurus ke lantai dan ketika dihentakkan ke lantai menimbulkan
bunyi ketukan.
Setting
panggung : indoor (dalam ruangan) dan outdoor (luar ruangan).
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tarian
giring-giring merupakan tarian yang berkembang dan populer di Kabupaten Kotawaringin Timur. Tari
giring-giring digunakan untuk menyambut tamu yang datang dan ditemukan di acara kegembiraan seperti
pesta panen, hajatan, acara adat, dan festival budaya di Kalimantan Tengah.
Komentar
Posting Komentar